post image
CEO Lion Air dalam penandatanganan pembelian ATR di Roma, Italia, November 2014.
KOMENTAR

Lion Air membenarkan pemesanan armada lebih dari 800 unit pesawat udara dari berbagai pabrikan pesawat di seluruh dunia.

"Saat ini, Lion Air Group telah menerima lebih dari 340 pesawat dari total pesanan dimaksud dan sudah mengoperasikannya di tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melalui siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (13/6).

Berkaitan ini, Danang menegaskan pemberitaan berkembang mengenai utang Lion Air mencapai Rp 614 triliun dan berpotensi menjadi beban pihak lain tidaklah benar. Sebab, pendanaan dalam pengadaan pesawat udara dilakukan menggunakan berbagai metode.

"Tidak semua pesawat diperoleh dengan cara meminjam dana," imbuh Danang.

Pesanan pesawat udara tersebut juga tidak semua akan dioperasikan di Indonesia.

Danang menekankan, pengadaan pesawat tidak dijamin oleh siapapun dan tidak menjaminkan siapapun.

"Kecuali Lion Air sendiri yang bertanggung jawab atas pengadaan pesawat yang dilakukan dengan jaminan aset perusahaan, termasuk pesawat yang dibeli. Apabila pesawat tersebut disewa, maka tidak diperlukan adanya jaminan," terangnya.

Masih menurut Danang, saat ini kondisi operasional dan keuangan maskapai berlogo singa merah dalam keadaan normal dan berjalan lancar. Bahkan Lion Air bersama anggota Lion Air Group yang lain akan terus melakukan ekspansi binis.
 
"Terkait adanya penyebaran informasi yang tendensius, menyesatkan dan menyudutkan perusahaan serta pemilik perusahaan, Lion Air sedang mempelajari untuk menentukan langkah-langkah berikutnya," pungkasnya.  


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews