Seorang pria terjatuh dari pesawat Kenya Airways KQ100 yang tengah bersiap-siap mendarat di Bandara Heathrow, London, Minggu sore (30/6).
Pria malang yang belum disebutkan identitasnya itu jatuh dari ketinggian 35 ribu kaki, dan terhempas di halaman belakang sebuah rumah di Offerton Road, Clapham, sekitar pukul 15.40 waktu setempat.
Diduga, pria berusia 20an tahun itu bersembunyi di tempat penyimpanan roda belakang pesawat. Dalam investigasi polisi menemukan tas dan makanan di “tempat persembunyian” itu.
Kenya Airways KQ100 terbang dari Jommo Kenyatta International Airport di Nairobi pada pukul 7.20 dan dijadwalkan mendarat pada pukul 15.30 waktu London.
Sun melaporkan, pemilik rumah sedang berbaring di halaman belakang menikmati sinar matahari saat peristiwa ini terjadi.
“Tubuh itu benar-benar mendarat satu meter darinya dan dalam keadaan hancur. Teman saya sangat terguncang,” ujar pria yang disebutkan sebagai tetangga pemilik rumah.
“Dampaknya sangat mengerikan,” kata dia lagi.
Sementara pihak Kenya Airways dalam keterangan resmi menyayangkan peristiwa ini.
“Kami berbelasungkawa,”
Jarak antara Nairobi dan Kenya sejauh 6.840 kilometer membutuhkan waktu delapan jam 50 menit.
Tubuh pria malan itu terjatuh sekitar sepuluh menit sebelum pesawat mendarat.
Informasi lain mengatakan, tidak ada kerusakan berarti di pesawat, khususnya di tempat yang digunakan pria itu untuk bersembunyi selama penerbangan.
Tahun 2012 lalu, peristiwa serupa juga terjadi. Korbannya adalah Jose Matada pria berusia 30 tahun dari Mozambik. Dia juga terjatuh saat tempat penyimpanan roda belakang pesawat yang terbang dari Angola itu terbuka.
Tubuh Matada ditemukan di Mortlake, Richmond. Dia tidak membawa kartu identitas apapun.
Ibunya mengetahui kematian anaknya saat membaca berita di koran lokal. Sang ibu tidak menyangka anaknya tewas sedemikian rupa. Tadinya ia mengira anaknya masih bekerja di Afrika Selatan. ***
KOMENTAR ANDA