Maskapai yang mengoperasikan Airbus A380 generasi pertama diminta untuk memeriksa apakah ada retakan di bagian luar sayap belakang.
Dewan Keamanan Penerbangan Uni Eropa atau European Union Aviation Safety Agency (EASA) mengatakan bahwa potensi keretakan ditemukan di daerah itu, terutama pada bagian atas dan bawah antara rusuk nomor 33 dan 49.
Seperti dilaporkan FlightGlobal.com, EASA mengatakan, situasi ini bisa mengurangi integritas struktur pesawat.
Airbus sendiri dilaporkan sedang merancang buletin perawatan yang berisi instruski pemeriksaan lebih detil, termasuk dengan menggunakan pengujian ultrasonik pada kotak sayap.
Untuk sementara permintaan EASA itu dibatasi sampai 25 sayap paling awal yang dimiliki armada A380. Namun demikian permintaan ini bisa diteruskan untuk pesawat-pesawat A380 berikutnya.
Pemeriksaan detail disebutkan perlu dilakukan dalam 180 bulan sejak kotak sayap dipasang atau 147 bulan setelah satu unit A380 selesai diproduksi. Setelah itu, pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setiap 36 bulan.
Operator yang mendeteksi keretakan diinstruksikan untuk menghubungi Airbus sebelum penerbangan berikutnya untuk perbaikan.
Airbus A380 yang diproduksi Airbus S.A.S. adalah pesawat berbadan lebar yang memiliki dua tingkat dan bisa memuat hingga 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas.
Penerbangan perdana A380 dilakukan pada 27 April 2005, sementara penerbangan komersial baru dilakukan pada akhir 2007.
Pesawat yang dijuluki Superjumbo ini menggunakan dua varian mesin. Pertama, empat mesin buatan Rolls-Royce Trent-900 yang mampu memberikan daya dorong 36.280 kg. Kedua, empat mesin Engine Alliance GP 7200 yang dibua perusahaan patungan General Electric dan Pratt & Whitney), dengan daya dorong 37.003 kg.
Walau berbadan besar, A380 mengadopsi desain airliner konvensional dengan bodi pesawat silinder yang lebih lebar dari Boeing 747.
A380 memiliki 22 roda sehingga beban pada setiap roda sama dengan beban pada setiap roda Boeing 747 dan Boeing 777.
Desain ini membuat A380 cocok dengan hampir seluruh landasan pada pelabuhan udara besar. Namun demikian, bentangan sayapnya yang sangat lebar membutuhkan “taxiways” yang lebih lebar.
KOMENTAR ANDA