post image
KOMENTAR

Dapat dikatakan, semua orang yang tinggal di kota besar membenci situasi ini: kemacetan.

Tidak ada yang suka duduk di mobil atau angkutan umum selama berjam-jam setiap minggu hanya untuk sampai ke tujuan.

Kemacetan bukan hanya “musuh” masyarakat perkotaan hari-hari ini. Di era 1950an, warga New York sudah sangat menderita oleh kemacetan.

Lalu datanglah New York Airlines menawarkan satu cara yang tidak terpikirkan sebelumnya: terbang di atas kemacetan.

Pada 8 Juli 1953 NYA untuk pertama kali menerbangan helikopeter mereka dari
Bandara Internasional New York (sekarang disebut Bandara Internasional John F. Kennedy, JFK), New York LaGuardia (LGA) dan Bandara Newark (EWR)

Rute ini dilayani dengan helikopter militer dengan dua rotor yang diubah menjadi Sikorsky S-55.

Di tahun 1953 itu, Amerika Serikat memiliki lebih dari 56 juta kendaraan bermotor yang beroperasi setiap hari di jalanan. Angka ini menurut dokumen lama yang ditemukan di arsip Departemen Transportasi.

Lebih dari 6 juta di antaranya terdaftar di New York dan New Jersey, lokasi dari tiga bandara yang mulai dilayani NYA pada tahun 1953.

Perjalanan udara juga sedang tumbuh pesat ketika itu. Hanya setahun sebelumnya, BOAC memulai penerbangan komersial pertama dengan pesawat penumpang bermesin jet, Comet.

R.L Cummings Jr, presiden perusahaan, menggunakan kesempatan itu dengan sempurna. Ia menawarkan kepada penumpang opsi untuk melakukan perjalanan antar bandara dengan helikopter yang melintas di atas kemacetan. Penerbangan di atas kota ini menghemat waktu perjalanan yang biasanya bisa lebih dari satu jam.

Pengguna layanan NYA juga dimanjakan oleh keindahan pemandangan sepanjang perjalana. Mata mereka dimanjakan oleh keindahan lanskap kota Manhattan, Patung Liberty dan monumen-monumen New York lainnya.

Penerbangan dari gedung Pan Am di jantung kota Manhattan ke bandara JFK hanya memakan waktu tujuh menit dan penumpang hanya membayar 7 dolar AS untuk perjalanan itu. Bila disesuaikan dengan tingkat inflasi, hari ini harga itu setara dengan 56 dolar AS.

Di sisi lain, tak sedikit juga yang terganggu dan menentang ide itu. Keributan yang dihasilkan kedua rotor adalah salah satu keluhan utama warga. Juga tak sedikit yang mengkhawatirkan aspek keselamatan. Bila kecelakaan terjadi, yang terancam menjadi korban bukan kru dan penumpang helikopter saja, tetapi juga warga yang ada di daratan.

Di tahun 1977 sebuah kecelakaan terjadi. Helikopter NYA terjatuh karena roda pendaratan depan bagian kanan rusak. Lima orang meninggal dunia dalam kejadian ini.

Dua tahun kemudian sebuah kecelakaan kembali terjadi. Tiga orang tewas dalam kecelakaan ini. NYA pun  mengajukan kebangkrutan dan akhirnya benar-benar tutup.


Ternyata, China Pernah Tembak Jatuh Lima Pesawat Mata-mata U-2 Dragon Lady

Sebelumnya

Ini 5 Pesawat Mata-mata Canggih di Era Perang Dingin

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Histoire