Penerbangan perdana jamaah calon haji embarkasi Solo pada Minggu lalu (7/7) menyita perhatian publik. Tidak hanya tulisan di badan pesawat yang berisi ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, tapi juga ada upacara pecah kendi sebelum melepas para jamaah.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah secara tegas mendesak Garuda untuk fokus pada ritual yang diatur dalam syariat agama. Dia tidak setuju perusahaan plat merah itu menambahkan ritual khusus yang kontroversial.
“Jangan menambah yang enggak-enggak. Apalagi ditambah dengan prosesi “pecah Kendi” segala,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (8/7).
Fahri mengaku tidak tahu aoakah ritual tersebut pernah dilakukan di pemberangkatan haji sebelumnya. Dia hanya mencatat bahwa tidak sedikit masyarakat yang merasa ritual ini menyinggung sisi sensitivitas umat Islam dan bisa menimbulkan masalah baru.
Menurutnya, ibadah haji adalah ritual pemurnian akidah. Sementara sebagian umat Islam menganggap pecah kendi bertentangan dengan akidah ahlus sunah wal jamaah.
“Saya kira tidak perlu Garuda 'bermanuver' di luar kebiasaan dan di luar batas normal tersebut,” tegasnya.
Fahri meminta Garuda fokus memperbaiki layanan kepada jamaah ketimbang melakukan ritual yang tidak perlu. Apalagi, tahun ini pemerintah dan DPR menjanjikan perbaikan pelayanan.
“Cukup layani jamaah haji Indonesia, perhatikan seluruh keperluannya sejak sebelum berangkat hingga mendarat. Layani dengan baik, niatkan sebagai bentuk pelayanan dan ibadah,” tutupnya.
KOMENTAR ANDA