post image
KOMENTAR

Maskapai Delta Air mendapatkan blessing in disguised dari pelarangan terbang pesawat Boieng 737 Max-8.

Larangan terbang itu diberlakukan karena kesalahan mekanis yang telah menyebabkan dua Boeing 737 Max-8 mengalami kecelakaan fatal di bulan Oktober 2018 dan Maret 2019.

Analis dari Cowen & Co., Helane Becker, dalam artikelnya di ATWonline mengatakan, Delta Air mendapatkan keuntungan karena tidak memiliki satu pun jenis pesawat itu.

Berbeda dengan pesaing-pesaingnya, seperti American Airlines, Southwest dan United, yang secara keseluruhan memiliki 72 unit Boeing 737 Max-8. Semua pesawat itu kini duduk diam di landasan.

Penghentian operasional ini membuat setidaknya 150 penerbangan dibatalkan dalam sehari.

“Delta mendapat manfaat spillover permintaan dari para pesaing yang terkena dampak grounding MAX,” tulis Helane Becker dalam artikelnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan bisnis Delta pada bulan Juni 2019 jauh di atas yang diharapkan. Harga saham Delta ditutup kemarin pada angka 59,38 dolar AS, naik 0,48 dolar AS.

Namun, Cowen & Co juga mencatat bahwa situasi ini bersifat sementara.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews