Anggota masyarakat masih ada yang mengeluhkan dan mempertanyakan ketidaktersediaan “tiket murah” yang baru diterapkan pada Kamis kemarin (11/7).
Mengapa “tiket murah” ini sulit untuk diperoleh?
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono, punya jawabannya.
Dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Ekonomi di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat sore (12/7), dia menjelaskan bahwa kursi penerbangan murah sudah dibooking pada minggu-minggu sebelumnya, dan dibeli dengan harga mahal.
Akibatnya alokasi 30 persen seat penerbangan murah yang disediakan maskapai dimungkinkan bisa diperoleh pekan depan atau bulan selanjutnya.
“Ada yang nanya beberapa penerbangan enggak tersedia. Ternyata alokasi 30 persen yang tanggal 11 Juli sudah dipesan minggu-minggu sebelumnya sehingga memang banyak flight yang sudah penuh. Apalagi ini minggu terakhir libur sekolah," kata Susiwijono.
Dengan kebijakan penurunan harga tiket 50 persen Tarif Batas Atas (TBA), Citilink menyediakan 62 kali penerbangan per hari pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
“Pola reservasi tiket Low Cost Carier (LCC) itu ada gap antara date of issued dan date of travelling. Sehingga memang banyak flight sudah penuh (sebelum 11 Juli). Karena itu kemarin hanya tersisa 34 flight dari 411 seat yang didiskon,” jelas dia lagi.
Menariknya, kata dia lagi, ada satu kali penerbangan sudah dipesan 54 seat diskon 50 persen. Sementara sisanya dipesan dengan harga di luar 30 persen.
"Ada satu flight Solo-CGK pukul 13.50 seat diskon 50 persen terisi penuh. Ada juga terisi 52 seat Jogja-Halim jam 13.10. Jadi kemarin Citilink dari 62 flight, yang tersedia diskon 34 flight," tandasnya.
KOMENTAR ANDA