post image
Garuda Indonesia
KOMENTAR

Salah satu penyebab kerugian maskapai nasional Garuda Indonesia adalah kondisi runway di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, belum memadai untuk digunakan pesawat berbadan lebar Boeing 777.

Anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengatakan, karena itu 12 unit Boeing 777 yang dimiliki Garuda tidak bisa dioperasikan secara full capacity.

“Hanya bisa mengangkut 65 persen dari kapasitas yang ada. Padahal semestinya minimal 85 persen,” ujar Inas dalam perbincangan dengan redaksi.

“Jadi setiap berangkat rugi terus,” ujarnya.

Menurutnya, penyebab ketidakmampuan Boeing 777 tampil maksimal adalah Pavement Classification Number (PCN) atau standar kekuatan landasan yang ada di bawah standar minimal yang dibutuhkan pesawat Boeing 777 untuk take off dan landing.

“Ini runaway 3 sudah selesai, tinggal peresmian. Kalau sudah selesai, Garuda mampu mengangkut  full capacity karena PCN sesuai dengan PCN yang dibutuhkan Boeing 777,” sambung dia.

Dia menambahkan, peningkatan kekuatan runway ini turut membangkitkan kepercayaan konsumen pada Garuda. Ini juga yang membuat harga saham Garuda naik belakangan ini.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews