post image
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Suharnomo (kedua dari kiri) menerima model pesawat sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih dari Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, yang didampingi pramugari Wings Air, Hanna Khari
KOMENTAR

Lion Air telah memulai gebrakannya menghadirkan perkembangan bisnis dan karier profesional sektor penerbangan di kampus, sekaligus menyapa kelompok millenials yang gemar melakukan perjalanan.

Program bertajuk “Hi Millennials, CEO Goes to Campus” untuk kali pertama digelar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah.
 
“Hi Millennials, CEO Goes to Campus” di Undip ini menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Suharnomo; Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait; dan Direktur Keselamatan, Keamanan dan Kualitas (Safety, Security and Quality) Batik Air, Capt. Wamildan Tsani Panjaitan.

Sementara peserta dilaporkan sebanyak 500 orang.
 
Dalam keterangannya, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengucapkan terima kasih atas Undip  dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh milenial yang berperan aktif selama pelaksanaan acara “Hi Millennials, CEO Goes to Campus”.
 
Kegiatan di Semarang tersebut memiliki dua rangkaian. Pertama, “SNAP! Sharing and Expressing” atau aktivitas berbagi pengetahuan, wawasan, keahlian aspek bisnis dan keselamatan penerbangan.

Adapun kegiatan kedua  adalah recruitment atau perekrutan calon karyawan berlatar belakang pendidikan teknik dan non-teknik dari 31 program studi jenjang Diploma-3 hingga Strata-1, antara lain meliputi teknik penerbangan, teknik industri, teknik mesin, teknik informatika, teknik pembekalan, statistika, psikologi, informatika, akuntansi, sistem komputer, hukum, sastra Korea, sastra Mandarin, manajemen transportasi udara, teknologi pangan.

“Hi Millennials, CEO Goes to Campus” merupakan agenda sosial terkonsentrasi pada sektor pendidikan.

“Acara dikemas bersifat informatif, inspiratif dan kreatif,” ujar Danang lagi.

Informatif dalam arti fokus memberikan informasi mengenai perkembangan perusahaan secara komprehensif dan perkembangan bisnis aviasi, bertujuan menghantarkan kalangan muda menjadi lebih dekat dalam mengenal perusahaan.

Sementara inspiratif dalam arti menularkan nilai-nilai positif atau filosofi dengan harapan akan lebih menggugah minat penerbangan dan kepemimpinan, karena mahasiswa serta lulusan baru perguruan tinggi akan berpeluang menjadi generasi pemimpin era mendatang.

“Melalui program ini, bisa mendorong semangat maupun karakteristik bagi para milenial untuk berkarir dan berkarya, sesuai bidang kemampuan sehingga diharapkan lebih berdaya cipta dalam kontribusi positif terhadap perusahaan dan industri sebagai bagian dari Lion Air Group,” masih tulis Danang.
 
Lion Air Group berupaya merancang “Hi Millennials, CEO Goes to Campus menjadi atraktif, menarik dan sesu”ai dengan minat pengembangan bakat mahasiswa. Kedepan, program tersebut akan terus dijalankan secara terstruktur dan kesinambungan di kota-kota berikutnya.
 
“Hi Millennials, CEO Goes to Campus” sebagai salah satu program unggulan yang dilatarbelakangi bentuk kepedulian perusahaan pada lingkungan pendidikan perguruan tinggi sejalan kesungguhan Lion Air Group guna mengakomodir pengalaman ke milenial dalam berbagai sumber literasi.
 
Lion Air Group optimis, para akademisi atau perguruan tinggi sangat berperan dalam pengembangan sektor aviasi dan membantu peningkatan kapasitas sumber daya manusia unggulan melalui berbagai program.
 
Lion Air Group pada kesempatan tersebut juga mengulas perkembangan perjalanan udara saat ini. Mahasiswa termasuk kategori pelancong muda atau millennials travelers.

Beberapa tahun belakangan, Lion Air Group telah melihat pertumbuhan dan peningkatan minat melakukan perjalanan di kalangan anak muda.

“Tren traveling di kalangan generasi millennials tumbuh dari tahun ke tahun sehingga membentuk strategi mengikuti perkembangan terkini,” demikian Danang.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews