Setelah tertunda selama setengah abad, pesawat jet buatan Jepang yang bisa mengangkut 88 penumpang akhirnya mengudara.
Bulan lalu pesawat ini memulai proses untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang di Moses Lake, Washington, Amerika Serikat.
Nama pesawat itu Mitsubishi Regional Jet (MRJ). Diproduksi Mitsubishi Heavy Industries dan Toyota Motor Corporation, kehadiran MRJ dinilai tepat di saat semakin banyak kota di Asia yang ingin saling terkoneksi satu dengan lain. Artinya, kebutuhan akan pesawat berpenumpang hingga 160 kursi sedang tinggi.
Bloomberg melaporkan, saat ini Boeing sedang dalam proses untuk membeli 80 persen operasi komersial perusahaan pesawat Brazil, Embraer SA, dalam sebuah joint venture.
Dengan jumlah kursi yang sedikit dan ukuran tubuh yang kecil, pesawat jet regional merupakan kelas tersendiri dibandingkan dengan pesawat berbadan panjang seperti Boeing 737 atau Airbus A320.
MRJ memiliki kemampuan jelajah sejauh 2.000 mil atau sekitar 3.200 kilometer. Sementara varian yang lebih kecil, dengan 76 kursi, bisa menempuh jarak yang sama.
Mitsubishi Heavy selama ini dikenal sebagai salah satu suplier bagi Boeing. Dengan demikian dapat disimpulkan, dunia penerbangan bukan hal baru bagi perusahaan ini. Pengembangan MRJ selama satu dekade diperkirakan telah menelan biaya 2 miliar dolar AS.
Setelah mendapatkan sertifikat terbang, MRJ diharapkan dapat segera memperkuat ANA Holding.
Awalnya, Mitsubishi berencana melakukan uji coba terbang pada 2012. Rencana ini terkendala karena kesulitan produksi.
Setelah tertunda selama tujuh tahun, kini Mitsubishi yang dikenal sebagai produsen kapal, fasilitas pembangkit tenaga nuklir, dan komponen pesawat komersial, serta komponen pesawat luar angkasa, siap melayani penumpang tahun depan.
“Tahun depan ini sangat penting bagi kami,” ujar Presiden Mitsubishi Aircraft Corp., Hisakazu Mizutani.
KOMENTAR ANDA