Sejumlah besar pilot memilih untuk mogok kerja selama musim panas, yang berarti liburan panjang. Keputusan ini diambil menyusul sengketa dengan pihak perusahaan terkait upah kerja.
British Airway Pilots Association (BALPA) mengatakan, sebanyak 90 persen anggotanya ikut dalam pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka akan menggelar mogok kerja atau tidak sebagai sikap protes atas upah yang dinilai kurang layak.
Sebesar 93 persen dari anggota BALPA yang hadir memilih: mogok kerja.
Menurut BALPA, pihak BA harus menganggap serius hal ini untuk menghindarkan pemogokan.
Sayangnya, selama tiga hari pembicaraan sebelum pemungutan suara, sikap perusahaan tidak berubah sama sekali. Dengan demikian, penyelesaian masalah ini sekarang ada di tangan BALPA, ujar Sekjen BALPA, Brian Strutton.
Di sisi lain, manajemen British Airlines juga tidak mau diam menghadapi ancaman mogok kerja ini.
“Kami sangat menyesal karena serikat pilot, BALPA, memilih untuk mengganggu rencana kostumer kami, termasuk rencana liburan musim panas ribuan keluarga,” tulis BA dalam keterangan yang diberikan di hari yang sama (Senin, 22/7).
BA menawarkan kenaikan gaji 11,5 persen selama tiga tahun. Namun BALPA menolak tawaran itu yang dinilai terlalu kecil sementara keuntungan perusahaan begitu tinggi. BALPA juga meminta skema bagi keuntungan dan sistem insentif lain.
KOMENTAR ANDA