Setidaknya 17 orang meninggal dunia dan 12 orang lainnya luka-luka akibat jatuhnya pesawat militer Pakistan di tengah pemukiman warga di Kota Rawalpindi, Selasa (30/7).
Seperti diberitakan AFP, sebuah pesawat militer milik Pakistan yang sedang melakukan latihan rutin jatuh di kawasan warga miskin di Kota Rawalpindi, dekat Ibu Kota Islamabad. Seorang warga yang ada di dekat tempat kejadian menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari tadi.
"Saya bangun ketika mendengar suara ledakan besar. Ketika keluar rumah, saya melihat kobaran api dan kami (warga) berhamburan keluar rumah," jelas Mohammad Sadiq, dilansir AFP.
"Orang-orang berteriak. Kami coba untuk bantu mereka namun kobaran api terlalu besar, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tujuh orang korban merupakan satu keluarga, mereka semua mati terbakar." tambahnya.
Seorang warga lainnya menuturkan, ia mendengar suara pesawat melintas di atas rumahnya. Menurut dia, pesawat tersebut sudah terbakar sebelum jatuh dan menghancurkan rumah warga. Potongan-potongan pesawat terlihat di atap rumah dengan asap yang masih mengepul.
Menurut juru bicara tim penyelamat lokal, Farooq Butt, timnya telah menerima 17 jenazah yang terdiri dari 12 orang warga sipil dan 5 orang awak pesawat. Ia menambahkan, terdapat 12 orang lain yang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sementara tim penyelamat menyusuri tempat kejadian, sejumlah anggota militer Pakistan menutup lokasi tersebut dan membatasi akses warga yang coba mendekati tempat kejadian.
Pakistan sendiri memang menjadi salah satu negara dengan catatan keselamatan penerbangan yang buruk selama beberapa tahun ini. Pada 2010, pesawat milik AirBlue yang mengangkut lebih dari 150 orang menabrak bukit didekat Islamabad.
Sementara pada 2016, Pakistan International Airlines (PIA) telah kehilangan sebuah pesawat yang membawa 48 orang di Pakistan Utara. Akibat dari kejadian tersebut diperkirakan 42 orang penumpang, 5 awak, dan seorang petugas teknis tewas.
KOMENTAR ANDA