post image
KOMENTAR

Di tahun 2019 ini Thai Airways dicatat Skytrax World sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di dunia. Dalam daftar yang diumumkan Skytrax  bulan lalu, Thai  Airways ditempatkan pada posisi ke-10.

Posisi yang sama juga diduduki Thai Airways di tahun 2018.

Berbeda dengan Thai Airways yang bertahan, Garuda Indonesia melorot dari urutan ke-9, menjadi ke-12 dalam daftar di tahun 2019 ini.

Namun di luar urusan ranking itu, Thai Airways tengah menghadapi persoalan keuangan yang tidak mudah juga. Dan, di tengah persoalan keuangan itu, Thai Airways berencana meremajakan armada dalam lima tahun ke depan.

Inilah yang membuat serikat karyawan Thai Airways, semacam Sekaraga di Garuda Indonesia, bingung.

Bagaimana rencana pembelian 38 pesawat baru itu dapat menutup kerugian perusahaan sebesar 26,2 juta dolar AS hanya dalam tiga bulan pertama 2019, tanya Ketua Serikat Karyawan, Damrong Waikanee, seperti dimuat Bangkok Post pertengahan Juli lalu.

Kerugian Thai Airways yang setara dengan 828 juta Bath itu terungkap dalam laporan di bulan Mei 2019. Kerugiaan di kuartal pertama ini berbeda dengan performa keuangan di kuartal pertama tahun lalu yakni keuntungan sebesar 121 juta dolar AS atau setara 3,8 miliar Baht.

Rencana pembelian pesawat-pesawat baru itu memang sedang jadi topik hangat di Thailand.

Disebutkan, dari 38 pesawat baru, sebanyak 31 akan dibeli pada kurun 2020 sampai 2024. Sementara pembelian tujuh pesawat lainnya akan dilakukan dalam tujuh tahun berikutnya.

Pesawat-pesawat yang akan dibeli itu baik berbadan lebar dua lorong, maupun berbadan sempit satu lorong. Rencana pembelian sebesar 5 miliar dolar AS atau setara 156 miliar Bath telah disetujui pemerintah bulan Mei 2019.

Sampai tanggal 31 Maret 2019, Thai Airwarys mengoperasikan 103 pesawat, termasuk di dalamnya 20 Airbus A320-200 di bawah brand ThaiSmile.

Thai Airways juga mengoperasikan 82 pesawat  yang berusia di bawah 10 tahun, terdiri dari Airbus A330, A350XWB, A380, Boeing 747, 777 and 787 Dreamliner. Sementara ThaiSmile mengoperasikan20 Airbus A320-200 yang rata-rata berusia 5,6 tahun.

Seperti dikutip dari AeroTime, juga disebutkan bahwa saat ini Thai Airways juga berencana menjual 16 pesawat yang sudah decommissioned.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews