Evakuasi medis udara adalah salah satu materi dalam Latihan Bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2019 antara Korps Marinir TNI AL dan Marinir Amerika Serikat (USMC) di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 5 Baluran, Karangtekok, Situbondo, JawaTimur, akhir pekan lalu (Sabtu, 3/8).
Latihan tersebut dipantau langsung Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Letkol Marinir Arip Supriyadi, Perwira Interpreter Mayor Marinir Anton Waris Kuncoro, Pasiops Yonif 5 Mar Kapten Marinir Haris Tri Purnama dan Pasi Intel Kapten Marinir Yudi Alhudi.
Prajurit Marinir Indonesia dan Amerika Serikat serta satu unit Heli Bell 412 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal dengan Pilot Kapten Laut (P) Rahmat Fetaro Hia dan Copilot Letda Laut (P) Dito Dewantoro dilibatkan dalam latihan tersebut.
Menurut Letkol Marinir Arip Supriyadi, seperti dikutip dari laman TNI, latihan evakuasi medis udara merupakan latihan yang menitikberatkan penanganan korban, mulai dari prosedur pertolongan pertama, melaksanakan koordinasi menggunakan radio dengan crew heli, membawa korban menuju ke heli dan menyerahkan korban kepada crew heli.
Selain melaksanakan latihan evakuasi medis udara, lanjutnya, prajurit Marinir kedua negara dalam CARAT 2019 juga melaksanakan latihan menembak senapan, GPMG, Sniper, K3 Daewo, menembak malam, Senjata Mesin Berat (SMB), Serangan, Raid Darat, Patroli Tempur, Jungle Survival, Pertahanan dan Perang Kota.
“Latihan Bersama Marinir Indonesia-Amerika ini akan berlangsung hingga 6 Agustus 2019 dan melibatkan 245 prajurit dengan rincian 205 prajurit Korps Marinir TNI AL dan 40 prajurit Marinir Amerika,” demikian ujar Letkol Marinir Arip Supriyadi.
KOMENTAR ANDA