Larangan terbang pesawat Boeing 737 MAX sejak Maret lalu menyusul kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia, merugikan pabrikan dan juga operator di seluruh dunia.
Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dunia dan pihak yang berwenang, Federal Aviation Administration (FAA), Boeing telah melakukan tes terbang setidaknya 500 kali.
Kesemua test terbang itu dilakukan dengan software baru yang dinilai lebih aman.
Begitu dikatakan CEO Boeing Dennis Muilenburg ketika berbicara hari Senin (5/8) seperti dikutip dari CNBC.
“Kami tahu kepercayaan (pada 737 MAX) telah hancur dalam beberapa bulan terakhir, dan kami berutang untuk itu. Kami tengah bekerja keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan tersebut,” ujarnya dalam sebuah pertemuan di konferensi Global Business Travel Association di Chicago.
Dia menegaskan, pihaknya fokus mengupdate software 737 MAX agar dapat terbang dengan aman.
Dua kecelakaan yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia menewaskan 346 jiwa. Kedua kecelakaan itu hanya berjarak lima bulan.
Masih menurut Muilenburg bahkan dirinya ikut dalam salah satu test terbang tersebut. Dia menambahkan semua karyawan Boeing juga ingin melakukan hal serupa.
Pada bulan Juli, Boeing mengumumkan kerugian sebesar 4,9 miliar dolar AS pada kuarter kedua akibat pelarangan terbang itu.
Muileburg juga mengatakan, pihaknya akan kembali mengirimkan paket sertifikasi di bulan September nanti kepada FAA agar diperbolehkan terbang lagi.
KOMENTAR ANDA