Sekjen PBB Antonio Guterres diminta memberikan respon yang pantas atas sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat untuk Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Menurut Republik Islam Iran, sanksi dari AS itu adalah preseden berbahaya.
Dalam sepucuk surat kepada Guterres, Dutabesar Iran untuk Amerika Serikat, Majid Takht Ravanchi, menuduh Amerika Serikat melakukan pelanggaran kasar terhadap prinsip dasar hukum internasional.
Dia juga mendesak masyarakat internasional untuk mengecam perilaku Amerika Serikat.
“(Mereka) memaksa negara kami untuk mematuhi tuntutan ilegal Amerika Serikat, mengancam multilateralisme sebagai landasan hubungan internasional, dan menetapkan preseden yang berbahaya, membuka jalan bagi mereka yang bercita-cita untuk memecah belah, bukan menyatukan,” tulis Dubes Majid Takht Ravanchi dalam surat tersebut.
Ravanchi meminta Guterres untuk memainkan peran dalam menjaga integritas PBB.
"Sesuai dengan tanggung jawab Anda untuk melawan tren berbahaya saat ini," sambungnya.
"Pengenaan sanksi ilegal terhadap Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran juga melanggar prinsip kesetaraan kedaulatan Negara," kata Ravanchi, dalam surat yang sama seperti dimuat Al Jazeera.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric menolak mengomentari surat itu.
Sanksi Amerika Serikat yang dikenakan pada Zarif minggu lalu akan memblokir properti atau kepentingan apa pun yang dimilikinya di Amerika Serikat. Namun Zarif mengatakan bahwa dia tidak memiliki properti di sana.
KOMENTAR ANDA