post image
KOMENTAR

Regulator penerbangan China menuntut agar maskapai berbendera Hong Kong Cathay Pacific mengambil tindakan pada staf mereka yang telah menunjukkan dukungan untuk protes pro-demokrasi di wilayah itu.

Mereka yang terlibat dalam gerakan pro-demokrasi harus ditangguhkan dari pekerjaan mereka atau dialihkan dari dinas ke wilayah udara China.

Regulator penerbangan China juga memerintahkan agar pihak maskapai menyerahkan informasi identitas para staf yang menunjukan dukungan pada gerakan protes pro-demokrasi.

Cathay Pacific telah menjadi sorotan setelah beberapa stafnya bergabung dalam gerakan protes pro-demokrasi. Sejumlah media bahkan melaporkan, salah satu pilotnya didakwa melakukan kerusuhan.

Para pemeotes pro-demokrasi telah melakukan protes kekerasan selama dua bulan di pusat keuangan itu. Hal tersebut dianggap China sebagai tantangan bagi pemerintahan pusatnya.

Ketua Cathay Pacific John Slosar pada awal pekan ini membela stafnya dengan mengatakan bahwa mereka memiliki kebebasan berpikir.

"Kami mempekerjakan 27.000 staf di Hong Kong untuk melakukan segala jenis pekerjaan yang berbeda," kata Slosar pada konferensi pers saat itu.

"Anda akan dengan mudah membayangkan bahwa dalam 27.000 itu kita memiliki hampir setiap pendapat tentang setiap masalah, kita tentu tidak akan bermimpi untuk memberi tahu mereka apa yang harus mereka pikirkan tentang sesuatu," tambahnya.

Tetapi regulator China telah menuntut bahwa mulai Sabtu pekan ini, pihak maskapai menghentikan semua stac yang terlibat atau mendukung protes pro-demokrasi agar tidak terbang ke daratan atau di wilayah udara China.

Regulator penerbangan China, seperti dimuat Channel News Asia, mengharyskan pihak maskapai mulai 11 Agustus besok mulai mengirimkan informasi identitas awak pesawat untuk semua orang yang terbang ke atau dari China daratan.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews