Lion Air Group mendirikan lembaga pendidikan aviasi untuk meningkatkan jumlah mekanik atau teknisi berdaya saing di bidang penerbangan.
Lembaga pendidikan itu diberi nama Kirana Angkasa Politeknik.
Peresmian KAP dilakukan bersamaan dengan penandatanganan kerjasama antara Batam Aero Technic (BAT) dan Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/8).
KAP merupakan bagian dari sinergi dua raksasa angkasa Indonesia.
“Kesepakatan kerjasama antar GMF dan BAT dengan AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) untuk menjamin tersedianya tenaga kerja atau SDM khususnya mekanik pesawat,” ujar Dirut BAT I Nyoman Rai Pering Santaya.
Sementara Plt. Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan mengatakan, pelibatan politeknik bersertifikasi AMTO juga merupakan salah satu bentuk komitmen GMF mendukung upaya pemerintah menciptakan ekosistem aviasi nasional yang kondusif.
“Melalui kerjasama ini, GMF tidak hanya memberi manfaat bagi industri MRO (maintenance, repair, overhaul) saja, tetapi juga bagi pelaku aviasi dan juga bangsa Indonesia,” kata Tazar.
Secara umum, konsentrasi dari kerjasama BAT dan GMF tersebut menjadi bagian dari pengembangan SDM dalam rangka membentuk personil yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja.
Seluruh pihak yang terlibat menegaskan, SDM yang berkualitas akan mendukung perusahaan untuk lebih berkembang dan mencapai tujuan.
Dengan berjalannya sinergi ini, diharapkan dapat menciptakan semakin tersedianya lapangan pekerjaan, menghemat devisa yang keluar dari Industri Penerbangan Nasional, menarik devisa dari luar dengan memasarkan dan menjual jasa perbaikan pesawat ke negara-negara lain, mengefisienkan dan mengurangi beban biaya industri angkutan udara.
Penandatanganan kerjasama BAT dan GMF disaksikan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kepulauan Riau Isdianto, Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara, dan Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait.
KOMENTAR ANDA