post image
Serpihan dari Boeing 787 Dreamliner
KOMENTAR

Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan Norwegian dengan nomor penerbangan DY-7115 itu baru saja tinggal landas dari Bandara Fiumicino, Roma, Italia, Sabtu (10/8). Tujuannya Bandara Internasional Los Angles di Amerika Serikat.  

Baru beberapa saat meninggalkan daratan, serpihan tak dikenal keluar dari bagian mesin Rolls-Royce 1000  yang digunakan. Serpihan-serpihan itu berhamburan, menimpa pemukiman dan kendaraan di bawahnya. Bagai hujan.

Dilaporkan, seorang warga terluka tertimpa serpihan-serpihan itu.

Dreamliner yang terdaftar dengan nomor  LN-LND itu terpaksa return to base.

Tidak ada penumpang dan awak yang terluka dalam kejadian ini. Pendaratan darurat dilakukan dengan aman.

Sementara seorang korban yang tertimpa serpihan, mengatakan, dirinya dihujani oleh ratusan serpihan yang panas.

“Salah satunya mengenai saya di bagian kanan. Saya mengalami sedikit luka bakar,” ujarnya seperti dilaporkan AdnKronos.

Walikota Fiumincino, ">Esterino Montino, mengkonfirmasi kejadian ini di laman Facebook miliknya.

Sementara jurubicara Norwegian kepada  AeroTime mengatakan, pesawat tersebut mengalami persoalan teknis beberapa menit setelah take off.

“Pesawat kembali ke bandara dan mendarat dengan sealamat,” ujarnya.

“Keselamatan penumpang dan kru kami selalu menjadi prioritas utama. Kami secara aktif bekerjasama dengan bandara di Roma dan otoritas Italia untuk menginvestigasi kejadian ini,” ujar sang jurubicara sambil mengatakan tidak bisa menjelaskan lebih lanjut persoalan teknis apa yang sedang terjadi.

Menurut Planetspotters.com, pesawat itu menggunakan mesin Trent Rolls-Royce 1000.

Jurubicara dari pihak Rolls-Royce pun angkat bicara.

“Kami menyadari kejadian ini dan sedang bekerja sama dengan penumpang kami untuk menyediakan dukungan dan bantuan teknis. Kami berkomitmen untuk bekerja dengan maskapai, pabrik pesawat dan otoritas yang relevan untuk mendukung investigasi.”

Begitu dikatakan jurubicara Rolls-Royce kepada AeroTime.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews