Pabrik pembuat mesin pesawat Rolls Royce baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang dapat dijadikan panduan bagi Airbus untuk memeriksa kondisi pesawat mereka yang menggunakan mesin pabrikan itu, khususnya A350-900.
Laporan dari MRO Network menyebutkan kondisi tekanan tinggi dapat mengurangi kemampuan mesin yang digunakan pesawat itu.
Dewan Keselamatan Penerbangan Eropa atau European Aviation Safety Agency (EASA) menawarkan skema pemeriksaan bagian mnesin. Pengarahan pemeriksaan dari EASA itu hanya meliputi pesawat A350-900 dan A350-1000.
Pemeriksaan yang dilakukan Rolls Royce menggunakan teknik pemodelan berkembang. Dari pemeriksaan itu telah diketahui dengan jelas apa yang membuat mesin mengalami penurunan performa.
Batas waktu pemeriksaan mesin dilakukan di bawah 1.700 kali putaran untuk setiap 300 putaran. Di sisi lain, mesin yang telah lebih dari 1.700 kali dioperasikan dapat segera diperiksa setiap 300 putaran sekali atau setiap delapan bulan sekali. Tergantung situasi mana yang lebih dahulu terpenuhi.
Bagaimanapun kondisinya, pemeriksaan lanjutan diminta dilakukan setiap 1.000 kali putaran.
Rolls Royce menghadapi sejumlah persoalan dengan mesin Trent 1000 yang mereka produksi dan digunakan banyak pesawat.
Berdasarkan pengarahan EASA tidak disebutkan bahwa mesin pesawat harus diganti.
Pengarahan dari EASA itu sebenarnya lebih banyak ditujukan kepada Rolls Royce, dan sekali lagi, masalah yang ditemukan ini hanya dialami A350-900.
Apakah selanjutnya semua pesawat A350-500 akan dilarang terbang seperti yang dialami Boeing MAX?
Menurut AeroTime, sejauh ini tidak ada tanda-tanda ke arah itu. Hanya saja, berbagai pihak berwenang harus sungguh-sungguh memeriksa kondisi kesehatan mesin Rools Royce pesawat mereka.
KOMENTAR ANDA