Koalisi maritim AS kini sudah bertambah, terhitung sejak Australia menyatakan bergabung dengan Inggris dan Bahrain. Tujuannya tak lain untuk menandatangani misi keamanan melindungi pelayaran internasional di Selat Hormuz.
Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada hari Rabu (21/8). Australia akan memberikan kontribusi pasukan, pesawat pengintai, dan fregat Angkatan Laut untuk melindungi jalur pelayaran di lepas pantai Iran tersebut.
"Perilaku tidak stabil ini merupakan ancaman bagi kepentingan Australia di kawasan itu," ungkap Morrison dalam konferensi di Canberra seperti yang dilansir oleh Al Jazeera merujuk pada ketegangan di Selat Hormuz.
Australia akan mengirim pesawat pengintai P-8A Poseidon ke Timur Tengah selama satu bulan sebelum akhir tahun ini. Sementara kapal fregat sendiri akan dikerahkan pada Januari 2020 selama enam bulan.
P-8A Poseidon merupakan pesawat pengintai militer yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat anti-kapal selam ini bertujuan untuk melakukan pemantauan, pengawasan, dan pengintaian.
Nantinya, armada Australia akan berendeng dengan armada sekutu untuk melawan Iran. Diketahui saat terdapat kapal induk USS Abraham Lincoln dan USS George W. Bush yang dikirim AS dan kapal fregat HMS Montrose yang dikirim Inggris. Sebelumnya,Iran juga pernah menyebutkan bahwa dronenya telah menangkap gambar 6 kapal perang AS, salah satunya adalah USS Boxer.
KOMENTAR ANDA