SAYA beda selera dengan Ernst Hemingway. Bagi sang penerima anugrah Nobel 1954 untuk kesusasteraan, puncak peradaban Spanyol hadir pada tradisi adu banteng melawan manusia.
Bagi saya, puncak peradaban Spanyol hadir pada mahakarya seni arstektur Islam yang kemahapesonaannya sampai kini hadir pada Istana Al Hambra di Granada, Andalusia, Spanyol.
Islam
Hispania adalah nama Latin yang diberikan kepada kekaisaran Romawi terhadap semenanjung Iberia meliputi wilayah Spanyol dan Portugal masa kini.
Pada 30 April 711, Jenderal Muslim Tariq ibn-Ziyad mendarat di Gibraltar yang merupakan awal peradaban Islam di semenanjung Iberia.
Setelah selama delapan tahun pasukan Muslim berusaha bergerak ke timur melintasi Pegunungan Pyrenea demi masuk ke wilayah Prancis, namun pada tahun 732 terbendung oleh pasukan Nasrani di bawah komando Karel Martel der Franken pada pertempuran Tours.
Al Convivencia
Para ilmuwan sejarah menyatakan bahwa kekhalifahan Islam sebenarnya tidak menargetkan Spanyol untuk penaklukan, tetapi perpecahan politik dalam kerajaan Visigothik menciptakan peluang yang berhasil dimanfaatkan Jenderal Tariq dan pasukannya.
Pemerintahan Islam di semenanjung Iberia berlangsung untuk periode yang bervariasi mulai dari hanya 28 tahun di Galicia sampai hingga 781 tahun di kawasan Granada.
Peradaban Islam menambahkan kontribusi kebudayaan kepada masyarakat semenanjung Iberia seperti perpustakaan, sekolah, kamar mandi umum, sastra, puisi, dan arsitektur.
Pekerjaan ini dikembangkan melalui penyatuan orang-orang dari semua agama.
Sementara tiga tradisi agama monoteistik memang saling mengisi di Spanyol pada masa kejayaan Umayah Islam di Spanyol yang disebut sebagai Al Convivencia merupakan era keemasan pluralistik bersuasana Bhinneka Tunggal Ika sampai dengan pengusiran umat Islam dan Yahudi pada tahun 1492.
Toleransi
Pada pusat-pusat Al Convivencia di Toledo, Cordoba, Granada, kaum Muslim tidak menindas kelompok non-Muslim di bawah kekuasaannya atau memengaruhi mereka untuk masuk Islam.
Umat agama lain dapat leluasa berkontribusi pada masyarakat dan kebudayaan yang berkembang saat itu.
Satu di antara mahakarya peradaban Islam di Spanyol adalah ketentuan hukum yang sangat beda dari kondisi hukum rimba yang diterapkan oleh kerajaan Visigoth yang mendahului Islam di semenanjung Iberia.
Syekh terkemuka Sufisme, Ibnu Arabi berasal dari Murcia, Spanyol.
Madrasah Granada didirikan oleh Yusuf I, Sultan Granada dari dinasti Nasrid, pada tahun 1349 dan menampung banyak cendekiawan terkemuka pada masa itu.
Ruh musik Arab terasa menyelinap masuk ke dalam sukma musik Spanyol. Alat musik utama Spanyol adalah gitar yang pada hakikatnya terinspirasi alat musik dawai traditional Arab: oud.
Toleransi keagamaan memang lebih terasa hadir pada masa kejayaan Islam di Spanyol ketimbang masa-masa sebelum dan sesudahnya.
Penulis adalah pembelajar kebudayaan dunia.
KOMENTAR ANDA