Korea Utara terus melakukan serangkaian ujicoba peluncuran rudal dalam beberapa pekan terakhir. Tepatnya, setelah negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat berada di jalan buntu.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bahkan mengawasi secara langsung saat pasukan militernya menguji coba multipel roket super besar pada Sabtu (24/8) kemarin.
Dilaporkan KCNA dan dilansir dari Reuters, Kim mengawasi peluncuran multipel roket super besar yang menurut militer Korea Selatan ditembakkan ke laut lepas dekat pantai timur wilayahnya.
Dari foto yang dikeluarkan oleh media pemerintah Korea Utara itu, roket diluncurkan dari tabung besar yang dipasang di belakang kendaraan roda delapan.
Menurut para analis, roket itu merupakan sistem rudal baru keempat yang diluncurkan oleh Korut.
Proses denuklirisasi yang mandek dan memanasnya ketegangan di semenanjung telah membuat Pyongyang harus meningkatkan pengembangan senjata baru yang strategis dan taktis.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kim, bahwa senjata tersebut akan digunakan untuk menghadapi berbagai ancaman militer yang terus meningkat dan tekanan ofensif pasukan musuh.
Bagi Kim, para ilmuan Korut yang selama ini mengembangkan rudalnya adalah harta berharga dan kekayaan negara yang tidak dapat ditukar dengan apapun.
Lebih lanjut, KCNA juga menerangkan bahwa Korut tidak akan pernah melakukan barter keamanan strategis untuk bantuan maupun sanksi.
Sebelumnya para pejabat AS memang mencoba untuk memulai kembali negosiasi menganai program senjata nuklir dan rudal ballistik Korut yang menurutnya akan mendapat sanksi besar. 
KOMENTAR ANDA