Niat Air China untuk membuat kerangka kerja sama joint venture atau usaha bersama dengan United Airlines tampaknya harus dikubur dalam-dalam lantaran perang dagang Amerika Serikat dan China semakin bergolak.
Dilansir dari Flight Global (Selasa, 27/8), menurut Wakil Presiden dan General Maneger Air China, Zhihang Chi, gesekan perdagangan terjadi di tengah rendahnya permintaan penerbangan dari China.
Untuk menangani hal tersebut, beberapa tahun terakhir, Air China telah berupaya membangun hubungan yang lebih erat dengan para mitranya untuk membangun joint venture yang biasanya melibatkan pembagian pendapatan dan kegiatan pemasaran serta penjualan bersama.
"Di Amerika Serikat, kami ingin memiliki hubungan joint venture dengan United Airlines. Tapi mengingat semua yang telah terjadi, ini hampir mustahil," ujar Chi.
Air China dan United Airlines sendiri sebenarnya sudah memiliki pengaturan codeshare dan keduanya merupakan anggota Star Alliance. Namun, joint venture membutuhkan persetujuan pengaturan dari pemerintah yang mustahil untuk didapatkan saat ini.
Perang dagang AS dan China juga telah membuat American Airlines pada Juni lalu tidak berniat untuk melanjutkan penerbangan dari Chicago ke Beijing dan Shanghai. Beberapa hari yang lalu, United Airlines melakukan hal yang sama dengan mengakhiri rute Hong Kong dan Chicago.
Padahal semua maskapai ini diketahui membawa 2,7 juta kursi pada kuartal II tahun ini, naik 1,3 persen dari tahun sebelumnya.
KOMENTAR ANDA