Jepang menduga Korea Utara tengah mengembangkan hulu ledak yang bisa menembus perisai rudal balistik milik mereka. Kecurigaan tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Jepang, Takeshi Iwaya pada saat konferensi pers, Selasa (27/8), merujuk kepada lintasan tidak teratur dari rudal terbaru yang diluncurkan Korea Utara baru-baru ini.
Dilansir dari Channel News Asia, menurut Iwaya yang dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Pertahanan, Jepang yakin roket yang sedang dikembangkan oleh Korut adalah rudal balistik jarak pendek yang digunakan untuk merusak sistem pertahanan mereka.
Belakangan Korut memang terlihat intensif melakukan uji coba rudal. Terakhir, Korut melakukan uji coba menembakkan rudal pada Sabtu (24/8).
Uji coba tersebut terjadi satu hari setelah Korsel mengakhiri secara sepihak pakta berbagi intelijen militer bersama Jepang.
Atas keputusan itu, Iwaya dan pejabat Jepang lainnya menyebut Korsel "tidak rasional", karena ancaman yang ditimbulkan oleh Korut semakin meningkat. Sementara AS sebagai sekutu tidak menganggap uji coba Korut tersebut begitu penting.
Diketahui saat ini Jepang dan AS memiliki kapal perusak Aegis yang berlayar di Laut Jepang. Kapal ini dipersenjatai dengan rudal pencegat yang dirancang untuk menghancurkan hulu ledak di luar angkasa.
Jepang juga berencana untuk membangun dua sistem pertahanan Aegis di darat untuk meningkatkan perisai rudal balistiknya. Namun sistem pertahanan itu hanya dirancang untuk melawan proyektil pada lintasan reguler yang relatif mudah diprediksi.
KOMENTAR ANDA