Virgin Australia Holdings Ltd. mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 750 karyawannya sehubungan laporan kerugian selama tujuh tahun berturut-turut.
Dilansir dari Al Jazeera (Rabu, 28/8) selain PHK, maskapai yang didukung oleh HNA Group Co. dari China tersebut juga berencana meninjau armada dan rutenya serta akan memotong beberapa penerbangan internasional maupun domestik. Lebih lanjut, maskapai ini akan menilai ulang kontrak dengan para pemasok.
Perombakan dalam tubuh Virgin Australia ini adalah upaya CEO Paul Scurrah untuk menjadikan maskapai ini layak secara komersial mengingat pada bulan Februari lalu maskapai ini menolak gagasan untuk privatisasi.
Dengan adanya perlambatan ekonomi, pelemahan dolar Australia, dan kenaikan bahan bakar, Scrurrah mengatakan harus ada perubahan dalam maskapai.
"Kita harus meningkatkan kinerja keuangan kita," ujar Scurrah ketika membahas PHK yang dilakukan pada hampir 8 persen dari total tenaga kerja Virgin Australia.
Pada kuartal ke 2 tahun ini, Virgin Australia mengalami kerugian sebesar 236 juta dolar AS. Saham maskapai ini hilang sebanyak 9,1 persen pada pukul 10.24 pagi di Sydney hari ini (Rabu, 28/8). Angka ini terendah sejak 2009.
KOMENTAR ANDA