Alih-alih mendengar ancaman Iran untuk tidak ikut koalisi Amerika Serikat di Selat Hormuz, Israel justru lakukan simulasi pengambilalihan kapal dengan AS di Laut Mediterania dekat Teluk Persia.
Dilaporkan oleh Navy Recognition (Rabu, 28/8), unit komando AL Israel yang dikenal dengan nama Shayetet 13 dan pasukan khusus AL AS telah menyelesaikan latihan berskala besar di Laut Mediterania pekan lalu. Latihan tersebut bertujuan sebagai simulasi pengambilalihan kapal dagang yang membawa senjata ilegal.
Meski tidak diketahui jumlah pasukan yang ikut dalam latihan tersebut, namun seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan latihan itu "lebih besar dari apa yang telah kami lakukan sebelumnya".
Latihan besar-besaran ini dinamakan Noble Rose 2019 dan berakhir Rabu lalu (21/8). Dalam latihan ini, pasukan kedua negara saling "bahu membahu" mensimulasikan skenario, termasuk mendapatkan kendali kapal yang dibajak dan mengekstraksi pasukan dari wilayah musuh.
"Dalam latihan, kemampuan Unit Komando AL Israel ditampilkan, termasuk mengambil alih kapal dengan terjun payung, memanjat, rappelling, menembak, dan evakuasi media," kata militer Israel.
Sebelumnya, ketegangan antara Iran dan AS di Selat Hormuz membuat AS membentuk koalisi maritim di Teluk Persia. Iran menyatakan apabila Israel ikut dalam koalisi tersebut, kelangsungan hidup Israel akan terancam.
KOMENTAR ANDA