post image
Captain Mushafiz bin Mustafa Bakrie
KOMENTAR

Lion Air Group melakukan perombakan strategis untuk memperkuat operasional Malindo Air.

Terhitung per 23 September mendatang, posisi Chief Executive Officer (CEO) Malindo Air akan dipegang oleh Captain Mushafiz bin Mustafa Bakrie yang menggantikan CEO sebelumnya, Chandran Rama Muthy.

Adapun Chandran akan menempati jabatan baru yang berfungsi dalam mengambil peran baru di lingkungan Lion Air Group sebagai Group Strategic Director.

Dalam posisi itu Chandran berperan mendorong sinergi Lion Air Group yang lebih besar dengan mengawasi perkembangan baru dan arahan strategis terhadap lima maskapai penerbangan Air Operation’s Certificates (AOC) bersama-sama dalam menerapkan sistem manajemen keuangan dan mengembangkan bisnis.

Selain itu Chandran tetap menjadi pemegang saham dari Malindo Airways Sdn Bhd.
 
Begitu antara lain disebutkan dalam keterangan yang diterima redaksi.

Saat ini, Captain Mushafiz adalah Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas (Safety, Security and Quality) dari Thai Lion Air, maskapai penerbangan berbiaya hemat atau rendah berada di bawah naungan Lion Air Group yang berbasis di Don Mueang, Thailand.
 
Captain Mushafiz memulai kariernya sebagai pilot terlatih dari Australia Aviation School, Adelaide dan telah mengoperasikan berbagai jenis pesawat termasuk varian Boeing 737, dan Boeing 777.
 
Pada 2013, Captain Mushafiz mengawali perjalanan karier bersama Lion Air Group dari Malindo Air sebagai salah satu pilot pertama dan memainkan peranan penting sebagai pilot manajemen. Kemudian, pada tahun yang sama, Captain Mushafiz juga diperbantukan ke Thai Lion Air yang saat itu merupakan airlines baru.
 
Captain Mushafiz sudah memegang berbagai peran operasional termasuk sebagai Wakil Direktur Operasi Penerbangan. Ia membawa lebih dari 40 tahun pengalaman penerbangan sebagai pilot, manajemen maskapai, instruktur dan penguji.
 
Saat ini Malindo Air melayani lebih dari 1.400 penerbangan setiap minggu di seluruh jaringan dari 57 destinasi yang terus berkembang dan tersebar di 16 negara Asia sejak Maret 2013 dari KLIA dan Subang, Malaysia.

Maskapai ini memiliki kekuatan armada seperti 14 ATR72-600 dan 29 Boeing 737NG. Malindo Air mempekerjakan hampir 5.000 karyawan dengan 100% Malaysian crew.
 
Lion Air Group terdiri dari 5 AOC, yaitu Lion Air, Batik Air dan Wings yang beroperasi di Indonesia, Malindo Air dan Thai Lion Air yang masing-masing beroperasi di Malaysia dan Thailand, serta fasilitas perawatan pesawat yang telah memiliki sertifikat di Batam. Jumlah total armada dari Lion Air Group lebih terdiri dari 316 pesawat yang mengoperasikan lebih dari 11.100 penerbangan setiap minggunya.
 
Malindo Air bekerja sama (code share) Turkish Airlines, Lion Air, Batik Air, serta mitra interlining ke Xiamen Air, All Nippon Airways (ANA), Qatar Airways, Etihad Airways dan Oman Air.
 
Sepanjang operasional, Malindo Air telah memenangkan Airline Passenger Experience Association (APEX) 2019 dan “The Exquisite Pic Award” oleh Best International Flight Ad of “The Exquisite Pic Award” by Thomas Edison Advertisement (TEA) Awards.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews