post image
Air Tanzania/Net
KOMENTAR

 Afrika Selatan kembali dilanda xenophobia. Pada pekan lalu, warga Afrika Selatan melakukan unjuk rasa yang berakhir dengan kerusuhan dengan merusak properti dan bisnis warga asing. Atas alasan ini, Air Tanzania menangguhkan penerbangannya ke Johannesburg untuk sementara waktu.

"Anda sadar bahwa ada kekerasan yang sedang berlangsung di Afrika Selatan di mana pemuda telah main hakim sendiri" Menteri Transportasi Tanzania, Isack Kamwelwe seperti yang dilansir oleh Al Jazeera

Lebih lanjut, Kamwelwe mengatakan, "karena itu, kami memutuskan untuk tidak mengangkut penumpang ke tujuan di mana nyawa mereka akan dalam bahaya."

Diketahui pada Kamis (5/9) kemarin, maskapai nasional Tanzania, Air Tanzania memang telah menangguhkan penerbangan ke Johannesburg dari Dar-es-Salaam dengan alasan tidak ingin mengambil risiko bagi penumpangnya. 

Sementara itu pada pekan lalu, warga Afrika Selatan melakukan unjuk rasa yang dipicu oleh xenophobia di Johannesburg. Unjuk rasa ini berubah menjadi kerusuhan dan menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menghancurkan properti dan bisnis milik asing. Sudah 400 orang yang ditangkap karena kejadian ini.  

Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Naledi Pandor mengatakan pemerintahnya menyadari adanya afrophobia yang didorong oleh kebencian. Oleh karenanya pihaknya sedang berupaya untuk memulihkan ketenangan dan berusaha untuk berhubungan dengan negara-negara Afrika lainnya. 

"Ada penargetan orang Afrika dari bagian Afrika lain, kami tidak bisa menyangkal itu," ujar Pandor.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel AviaNews