Keluarga korban tewas dalam kecelakaan Boeing 737 Max di Ethiopia meminta Menteri Transportasi Amerika Serikat, Elaine Chao untuk menangguhkan izin pesawat tersebut untuk terbang lagi dan melakukan tes lebih mendalam.
Al Jazeera memuat, dua dari kerabat korban ikut melakukan pertemuan dengan Departemen Transportasi di Washington selama dua jam, Selasa (10/9). Dalam pertemuan tersebut, Chao berjanji untuk mengunakan waktu selama yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan Boeing 737 Max.
Menurut seorang Jurubicara Chao, departemen dan Federal Aviation Administration (FAA) telah mengambil langkah untuk menijau lebih lanjut kecelakaan dan sertifikasi FAA tahun 2017 untuk pesawat unggulan Boeing tersebut. Chao berjanji akan membuat Komite Khusus untuk meninjau perkara itu.
Sambil membawa foto 157 orang korban, para kerabat berkumpul di kantor Departemen Tranportasi untuk memperingati 6 bulan jatuhnya Ethiopian Airlines 302. Di sisi lain, pihak Boeing yang berada di Chicago menyatakan bahwa mereka berharap akan mendapat izin FAA agar 737 Max dapat kembali terbang pada akhir tahun ini.
Bukan hanya Ethiopia yang merasakan risiko ketidaklayakan terbang 737 Max. Sebelumnya pada Oktober 2018, setelah sebulan Lion Air mengoperasikan Boeing 737 Max 8, pesawat model terbaru Boeing itu jatuh di perairan Karawang dan menewaskan 189 orang.
KOMENTAR ANDA