Setelah mengecewakan AS dengan membeli S-400 buatan Rusia, Turki berencana untuk membeli rudal buatan AS. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan membahas pembelian rudal buatan Amerika Serikat dengan Presiden Donald Trump pada bulan ini.
Dalam wawancaranya bersama Reuters, Jumat (13/9), Erdogan mengungkapkan dirinya telah membahas pembelian rudat Patriot buatan AS dengan Trump via telepon pada dua pekan lalu, dan akan menindaklanjuti pembicaraan tersebut ketika keduanya bertemu di Majelis Umum PBB yang dibuka pekan depan.
Padahal sebelumnya, Turki telah mengecewakan AS dengan membeli sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. Alhasil, AS mengecam tindakan tersebut dengan menarik F-35 dari kesepakatan AS dan Turki dan berencana untuk mengenakan sanksi pada Turki.
"Saya bilang apa pun paket S-400 yang kami dapatkan, kami dapat membeli sejumlah Patriot dari Anda," ujar Erdogan
Dengan terjalinnya kesepakatan industri pertahanan kedua negara, Erdogan berharap Trump dapat mencegah Departemen Keuangan AS menjatuhkan denda besar pada Hilkbank milik Turki.
"Menurut pendapat saya, negara seperti AS tidak akan ingin melukai sekutunya, Turki. Ini bukan perilaku rasional," ujarnya.
Berbanding terbalik dengan pernyataan Erdogan, Departemen Luar Negeri AS menyatakan tawaran untuk menjual sistem pertahanan rudal Patriot Raytheon ke Turki telah berakhir.
Selain pembelian S-400, keretakan hubungan Turki dan AS juga diperngaruhi sejumlah masalah, termasuk strategi yang saling bertentangan di Suriah dan pendekatan administrasi Trump terhadap Iran.
KOMENTAR ANDA