Dua orang kakak beradik dinyatakan bersalah atas rencana serangan bom tersembunyi dalam penerbangan di Australia, dua tahun lalu. Keduanya memiliki hubungan dengan kelompok militan ISIS.
Mereka yang ditangkap adalah Mahmoud Khayat berusia 34 tahun dan kakaknya Khaled Khayat berusia 51 tahun.
Mereka memiliki rencana untuk meledakan bom dalam penerbangan Sydney ke Abu Dhabi pada Juli 2017 lalu.
Hal itu dikemukakan dalam sidang yang digelar pada hari Kamis (19/9). Keduanya mengaku tidak bersalah atas pelanggaran tersebut.
Aksi mereka berhasil digagalkan karena tas yang membawa bom tidak dapat diperiksa di bandara karena kelebihan muatan.
Jaksa mengatakan, mereka bertujuan meledakkan bom di dalam penerbangan yang membawa 400 penumpang dengan bahan peledak kelas militer yang disembunyikan di dalam penggiling daging.
Setelah gagal, keduanya berhasil lolos dan berencana untuk melakukan serangan gas kimia di Sydney. Beruntung, belum sempat aksi dilakukan, mereka berhasil ditangkap 11 hari setelah insiden bandara.
Dikabarkan BBC, selama persidangan keduanya di Australia, jaksa penuntut mengatakan bahwa para tertuduh telah menerima bimbingan dari saudara mereka, yakni Tareq Khayat yang merupakan seorang militan ISIS yang kini telah dipenjara di Irak.
Polisi mengatakan bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom telah dikirim melalui udara dari Turki sebagai bagian dari plot yang diilhami dan diarahkan oleh ISIS.
KOMENTAR ANDA