post image
Lion Air PK-LQP/Net
KOMENTAR

 Penyebab kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Kerawang pada Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang mulai terungkap.

Sebuah laporan dari Wall Street Journal, mengungkap bahwa tim investigasi sudah menemukan penyebab pesawat Boeing 737 Max 8 yang jatuh saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta ke Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Tim investigasi yang dimaksud menilai ada dua penyebab utama sehingga pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh, yaitu masalah penyimpangan desain dan pengawasan.
 
Selain desain dan pengawasan dari pihak Amerika Serikat, serangkaian kesalahan pilot dan kesalahan perawatan juga berkontribusi dalam kecelakaan di perairan Karawang, Jawa Barat tersebut.

Meski demikian, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia, Soerjanto Tjahjono masih enggan berkomentar. Dia masih menunggu adanya laporan akhir yang akan dirilis pada November mendatang.

Sebagaimana dikutip Reuters, adapun draf laporan tersebut telah diberikan kepada Boeing, Lion Air dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat pada 24 Agustus lalu.

Sementara itu, WSJ juga melaporkan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) siap untuk memberikan rekomendasi sesuai dengan laporan tersebut.

NTSB menyatakan terdapat beberapa rekomendasi mulai dari meningkatkan keterampilan terbang pilot secara manual hingga meningkatkan pemeriksaan FAA untuk desain pesawat baru.

Menanggapi hal ini, FAA menyatakan akan terus bekerja sama dengan regulator keselamatan penerbangan internasional lainnya dan akan mempertimbangkan semua rekomendasi dengan cermat.

FAA bahkan sudah membentuk panel regulator internasional yang terdiri dari berbagai negara.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews