post image
Malindo Air/Net
KOMENTAR

 Maskapai asal Malaysia, Malindo Air akhirnya memberi tanggapan perihal isu kebocoran data penumpang. Maskapai bertarif rendah ini menyebut, kebocoran jutaan data penumpang dilakukan oleh dua mantan karyawan e-commerce.

Berdasarkan hasil penyelidikan Malindo, kekduanya merupakan mantan karyawan e-commerce, GoQuo (M) Sdn Bhd yang berkantor pusat di India. Mereka mengakses dan mencuri data pribadi pelanggan.

"Masalah ini telah dilaporkan  dilaporkan kepada kepolisian Malaysia dan India," tulis Malindo Air seperti yang dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/9).

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Malindo Air mengaku telah bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait, termasuk Komisaris Perlindungan Data Pribadi Malaysia dan Badan Keamanan Siber Nasional, serta beberapa mitra di luar negeri.

Pihak Malindo Air pun menegaskan insiden ini tidak mengganggu keamanan data atau penyedia cloud Amazon Web Services sehingga tidak ada detail pembayaran penumpang yang disalahgunakan.

Guna meninjau infrastruktur dan proses data, Malindo Air juga telah melibatkan ahlli data dan keamanan siber khusus.

Kebocoran data ini diungkap oleh perusahaan keamanan siber, Kaspersky yang menunjukkan terjadi transaksi jual beli data penumpang Malindo Air secara ilegal. Merespons laporan tersebut, Malindo Air langsung menerjunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews