Kabar gembira datang dari Boeing. Beberapa waktu lalu perusahaan maskapai terbesar di Amerika Serikat ini merilis sebuah video yang menampilkan suksesnya uji coba 737 MAX. Meski demikian, para pelancong masih takut untuk kembali terbang bersama 737 MAX.
Dalam video 30 detik yang diunggah Boeing pada 12 September lalu di akun Facebooknya, terlihat para karyawan memuji keselamatan 737 MAX yang lebih dari setengah tahun ini di-grounded. Walaupun sudah berhasil dalam tahap uji coba, namun belum diketahui kapan 737 MAX akan kembali mengudara.
Terlebih Boeing sendiri masih belum menyerahkan versi modifikasi dari sistem MCAS kepada para regulator seperti yang dimuat di Bangkok Post, Minggu (20/10).
"Keselamatan adalah inti dari bisnis kami. Kami telah menempatkan ratusan insinyur untuk bekerja dan memastikan bahwa pesawat ini 100 persen siap," ujar Kepala Uji Coba 737 MAX, Jennifer Henderson dalam cuplikan video tersebut.
Kegembiraan Boeing tampaknya tidak sejalan dengan para pelancong. Dalam unggahan video tersebut, banyak orang yang justru memberikan respons negatif dalam kolom komentar. Mereka menyatakan ketidakpercayaan akan kredibilitas Boeing, terutama 737 MAX.
Bahkan menurut Presiden Atmosphere Research Group, Henry Hartevekdt, 737 MAX adalah pesawat terbang "non grata" atau pesawat terbang yang tidak ingin terbang.
"Wisatawan tidak hanya takut terbang dengan 737 MAX, mereka takut akan hal itu (737 MAX itu sendiri)," ujarnya.
Data Atmosphere Research Group menunjukkan hampir setengah dari 2.000 responden mengatakan akan membayar lebih untuk menghindari 737 MAX. Selain itu, hanya 14 hingga 19 persen dari pelancong yang senang hati akan terbang kembali bersama 737 MAX.
Menanggapi hal ini, CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan, "Kami tahu bahwa kepercayaan telah rusak selama beberapa bulan terakhir dan kami bekerja keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan itu di masa mendatang."
Pada Jumat (18/10), Boeing mengatakan telah melakukan 1.447 jam tes penerbangan pada 13 Oktober dengan MCAS yang dimodifikasi dan Muilenburg secara pribadi mengambil bagian dalam dua tes tersebut.
Dari akhir September hingga pertengahan Oktober, perusahaan juga mengundang pilot penerbangan ke pelatihan simulator dan sesi informasi di Miami, London, Istanbul, Shanghai, dan Singapura.
737 MAX sendiri di-grounded sejak Maret lalu. Tepatnya sejak dua kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 orang.
KOMENTAR ANDA