Maskapai penerbangan nasional asal Australia terpaksa menarik 3 armada Boeing 737 NG-nya setelah menemukan celah keretakan sebesar garis rambut di struktur garpu acar yang menghubungkan sayap dan badan pesawat.
"Pesawat-pesawat ini telah dihapus dari layanan dan akan dilakukan perbaikan," demikian bunyi pernyataan maskapai tersebut dilansir NewsNow, Jumat (1/11).
Awal Oktober, Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) telah memeritahkan seluruh maskapai memeriksa Boeing 737 yang telah melakukan penerbangan lebih dari 30.000 kali. Sementara itu, Qantas melaporkan menemukan keretakan di salah satu pesawat 737 yang baru melakukan penerbangan 27.000 kali.
Qantas kemudian mengidentifikasi 3 dari 75 Boeing 737-nya mengalami kerusakan yang sama. Untuk alasan keamanan, 3 pesawat tersebut kemudian ditarik dari layanan.
"Kami tidak pernah menerbangkan pesawat yang tidak aman. Bahkan meski keretakan hanya segaris rambut," ujar Kepala Eksekutif Qantas, Andrew David.
Kerusakan yang sama juga terjadi di tiga maskapai nasional Indonesia, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air. Sebanyak lima pesawat dari tiga maskapai tersebut mengalami kasus serupa, yaitu keretakan di struktur garpu acar.
Alhasil, Kementerian Perhubungan meminta ketiga maskapai untuk meng-grounded pesawat-pesawat bermasalah hingga pemeriksaan lebih lanjut.
KOMENTAR ANDA