Produsen pesawat berbasis di Prancis, Airbus akan mengeluarkan model pesawat yang berbeda. Jika biasanya memproduksi pesawat berbadan lebar, kali ini Aibus akan meluncurkan pesawat langsing dengan single-aisle atau lorong tunggal.
Dikatakan oleh Kepala Eksekutif Airbus, Guillaume Faury, pihaknya optimis dapat menciptakan teknologi produksi, desain, dan daya dorong yang canggih untuk memproduksi pesawat jet satu lorong yang akan diluncurkan pada 2030 menatang.
"Saya akan mempertimbangkan peluncuran program (single-aisle) pada paruh kedua dekade berikutnya dan masuk ke layanan pada awal 2030-an," ujar Faury kepada wartawan di Dubai Airshow, Selasa (19/11).
Menurut bos Airbus tersebut, kunci dari program pesawat lorong tunggal ini adalah perluasan kemampuan digital dalam desain, manufaktur, dan layanan pesawat. Sehingga, proses produksi pesawat langsing ini akan dimulai jika konvergensi teknologi dan inovasi dari Airbus sudah siap.
"Kami akan bekerja dengan banyak mitra untuk mengantisipasi dan mempersiapkan teknologi serta sistem propulsi masa depan," lanjutnya seperti yang dimuat Aerotime, Kamis (21/11).
Selain single-aisle, Airbus sendiri memiliki ambisius untuk mengembangkan pesawat hibrida-listrik. Pada Juni 2019, Airbus bahkan mengungkapkan tengah mempertimbangkan untuk mengkomersialkan A320, pesawat hibrida-listrik pertama di dunia.
Dengan sistem propulsi yang dimiliki oleh A320neo, Airbus juga optimis akan siap meluncurkan single-aisle pada pertengahan 2030. Nantinya, program single-aisle dipresiksi akan mengembangkan pesawat regional bebas emisi dengan 100 kursi.
Untuk mencapai mimpinya ini, diungkapkan oleh CEO ExO Alpha Sandra Boue Shaeffer, Airbus sudah bekerja dengan produsen mesin dan startup untuk membangun mesin yang lebih hemat bahan bakar serta untuk meningkatkan aerodinamika.
KOMENTAR ANDA