post image
Pesawat Australia Qantas QF7879 yang Terbang Selama 20 Jam Nonstop/Net
KOMENTAR

 Bagaimana rasanya melakukan penerbangan selama 20 jam nonstop dan menyaksikan dua matahari terbit secara terpisah dalam satu perjalanan?

Ada begitu banyak hal terjadi saat terbang selama 19 jam di ketinggian 40.000 kaki. Resiko terkena jet lag serta kondisi kesehatan yang rentan di selama penerbangan, tetapi juga bisa menikmati panorama yang menakjubkan; matahari yang terpisah saat melintasi batas.   

Maskapai Australia Qantas QF7879 berhasil memecahkan rekor penerbangan 20 jam non stop dari London ke Sydney. Pesawat tiba di Sydney dan menjadi penerbangan di rute terpanjang di dunia.

Namun, layakkah penerbangan jarak jauh seperti itu?  

Itu jadi layak secara ekonomi dengan adanya pesawat baru yang lebih ringan dan hemat bahan bakar seperti A350 dan 787 Dreamliner

Para ilmuwan mengumpulkan data tentang kesehatan penumpang dan awak kabinnya. Data dari eksperimen 'Project Sunrise' ini diharap bisa meyakinkan regulator penerbangan Australia untuk memungkinkannya mengoperasikan penerbangan jarak jauh dengan durasi lebih dari 22 jam lebih pada rute ini dan rute lainnya

Penerbangan pesawat bernomor QF7879 ini memberi wawasan tentang dunia aviasi terkini dan di masa depan.
 
Jika rute London-Sydney direstui dan bisa beroperasi pada tahun 2022 atau 2023, sesuai rencana Qantas, traveler jangan berharap adanya tiket diskon. Tiketnya bakal dijual dengan harga premium

Perjalanan panjang tentu berisiko. Jet lag kerap diderita penumpang dalam perjalanan sepanjang itu.

Para penumpang pesawat QF7879 dianjurkan melakukan rutinitas kebugaran di atas kapal selama perjalanan 20 jam. Mereka melakukan kalistenik yang membantu melancarkan sirkulasi darah, meregangkan otot, dan mengurangi kekakuan tubuh. Latihan itu juga mengurangi jet lag.

Obat atau cara mengatasi jet lag masih belum ditemukan meski usia penerbangan sudah lebih dari setengah abad. Ada cara yang bisa dilakukan seperti memakai ikat kepala khusus, menyinari mata dengan cahaya biru, atau melakukan kebugaran di atas pesawat.

CEO Qantas Joyce bangga saat maskapainya berada di garis depan dalam inovasi penerbangan jarak jauh. Project Sunrise akan memaksa Airbus dan Boeing menyediakan pesawat yang dibutuhkan agar penerbangan itu layak dibikin secara komersial

Tidak semua setuju penerbangan ini adalah yang terpanjang karena masih belum ada tiketnya. Jarak yang dilewati memang 17.800 kilometer dengan waktu tempuh terlama, 19 jam 19 menit. Pemegang rekor saat ini adalah layanan SQ32 Singapore Airline dari Singapura ke New York.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews