Puing-puing pesawat Hercules C-130 milik Chili yang hilang kontak ketika melakukan perjalanan ke pangkalan militernya di Atlantik ditemukan satu-persatu.
Dalam konferensi pers Kamis (12/12), Jenderal Angkatan Udara Arturo Merino mengungkapkan pesimis jika 38 orang yang berada di atas pesawat tersebut dapat ditemukan hidup-hidup apabila melihat kondisi puing-puing serta bagian-bagian tubuh manusia yang ditemukan.
"Sisa-sisa manusia yang kemungkinan besar penumpang telah ditemukan di antara beberapa bagian pesawat. Saya merasakan sakit yang luar biasa kehilangan nyawa (orang-orang) ini," ujar Merino seperti yang dimuat AP.
Meski pesimis, namun tim pencari internasional dari beberapa negara seperti Argentina, Brasil, Amerika Serikat, Inggris, dan Uruguay masih membantu tim dari Chili untuk melakukan pencarian.
Di mana hingga saat ini barang-barang yang sudah ditemukan antara lain roda pendaratan, bagian tangki bahan bakar, dinding bagian dalam pesawat, dan beberapa barang pribadi para korban termasuk ransel dan sepatu.
Puing-puing sendiri ditemukan sekitar 30 km dari tempat pilot terakhir melakukan kontak dengan menara kontrol dan melakukan pencarian hingga kedalaman 4.000 meter. Sementara itu, pejabat Chili yang tidak dijelaskan identitasnya mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi korban dengan menganalisis DNA mereka.
Hercules C-130 sendiri digunakan Chili untuk pesawat angkut militer. Pesawat ini berangkat pada Senin sore (8/12) dari pangkalan Punta Arenas di Chili selatan dengan tujuan pangkalan Antartika. Namun, 70 menit kemudian kehilangan kontak.
KOMENTAR ANDA