post image
Saleh Daulay/Istimewa
KOMENTAR

Anggota DPR RI Saleh Daulay kecewa dengan pelayanan petugas Garuda Indonesia di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pakanbaru, Riau.

Karena mengejar janji di Jakarta akhirnya Wakil Mahkamah Kehormatan DPR RI ini memutuskan terbang dengan Lion Air.

Cerita kekecewaan Saleh itu dituliskannya di halaman Facebook miliknya beberapa saat lalu, Senin (30/12).

Menurut Saleh, mengawali ceritanya, ia membatalkan penerbangan ke Jakarta beberapa hari lalu karena harus menemani ibunya yang sedang sakit di Pakanbaru.

Sebelum berangkat menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II, Saleh menghubungi Garuda Call center untuk menanyakan kemungkinan tiket yang sudah dibelinya di-resechedule.

“Alhamdulillah, katanya bisa. Dia (petugas Call Center) minta saya segera ke bandara dan menemui petugas ticketing untuk menambah pembayaran,” ujar Saleh.

Saleh mengatakan, dirinya menambah biaya Rp 800 ribu kepada petugas tersebut.

“Setelah itu, petugasnya bilang begini: Bapak jangan langsung check-in ya. Saya mau email dulu ke Jakarta untuk aktivasi kembali tiket Bapak,” sambung Saleh.

Dia juga diminta menunggu antara 10 sampai 15 menit. Sambil menunggu, Saleh mengatakan dirinya menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh.

Tak lama berkeliling untuk mencari buah tangan, Saleh kembali ke counter tiket untuk check-in. Tetapi tidak ada kabar, tidak ada berita. Petugas malah mengatakan bahwa counter sudah ditutup. Padahal, boarding time pesawat pukul 12.30 WIB.

“Saya tiba 12.34, itupun karena diminta untuk tidak langsung check-in. Tentu saya tidak terima. Saya menanyakan bagaimana komitmen mereka. Bukankah setelah menambah Rp 800 ribu saya sudah dipastikan akan berangkat? Bukankah saya ada di dalam bandara? Apa tidak bisa ditelp jika memang telat? Bukankah nomor telepon saya tercantum jelas di GFF saya?” urai Saleh lagi.

Saleh mengatakan, petugas hanya meminta dirinya untuk menunggu penerbangan berikutnya pada pukul 16.35 WIB.

“Itu artinya saya harus menunggu tanpa kompensasi apa pun di bandara selama tiga jam. Karena saya butuh cepat tiba di Jakarta untuk memenuhi janji, akhirnya saya terbang naik Lion Air yang kebetulan bisa berangkat pukul 13.30 WIB,” kata Saleh lagi.

Menurut Saleh pada penutup cerita, kejadian yang dialaminya jelas merugikan pelanggan Garuda.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews