Saleh Partaonan Daulay masih kesal pada pelayanan Garuda Indonesia.
Beberapa hari lalu, anggota Komisi VIII DPR RI merasa dipermainkan oleh petugas Garuda di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pakanbaru, Riau. Akibatnya, dia tidak bisa ikut dalam penerbangan dari Pakanbaru menuju Bandara Soekarno-Hatta, di Cengkareng, Jakarta.
Saleh memilih terbang dengan Lion Air yang dijadwalkan terbang di waktu yang hampir bersamaan.
Padahal, untuk menjadwal ulang penerbangannya itu Saleh telah membayar lebih hampir Rp 800 ribu.
Selasa sore (31/12) sekitar pukul 16.00 WIB, Saleh kembali terbang ke Pakanbaru.
Ternyata tiket Garuda miliknya yang bermasalah itu tidak hangus begitu saja. Dia masih bisa menggunakannya untuk penerbangan dari Jakarta ke Pakanbaru sore tadi.
Tetapi, Saleh harus membayar Rp 1,3 juta.
Dengan demikian, untuk tiket itu, Saleh telah menghabiskan uang Rp 5,3 juta.
Dalam perbincangan dengan ZonaTerbang, Saleh memberikan perincian, tiket kelas bisnis itu awalnya dia beli seharga Rp 3,2 juta.
Menurut Saleh, saat baru boarding dia dihubungi oleh petugas Garuda melalui telepon. Sang Petugas mengaku melakukan survei.
“Mereka kebetulan lagi survey pelayanan. Saya langsung kasih tahu kejadian itu,” ujarnya.
Di akhir survei, sang petugas bertanya tentang tingkat kepuasan Saleh terhadap pelayanan Garuda.
“Dia berikan pilihan dari 1 sampai 5. Saya jawab: 2. Dia (petugas survei Garuda) minta maaf,” ujar Saleh yang juga Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI.
KOMENTAR ANDA