post image
KOMENTAR

Otoritas Penerbangan Federal atau Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat mendeteksi kondisi tidak aman dalam sistem bahan bakar pesawat Boeing 727.

Menurut FAA dalam Airworthiness Directive (AD) yang dikeluarkan tanggal 31 Desember 2019 lalu kondisi ini bisa menyebabkan ledakan.

Boeing tentu saja memprotes AD “hadiah akhir tahun” itu.

FAA mengatakan, potensi ledakan itu dapat dipicu oleh sistem pengapian di dalam mesin.

Peringatan dari FAA ini berlaku untuk Boeing 727, 727-100, 727C, 727-100C, 727-200, dan 727-200F yang menggunakan sistem body-mounted auxiliary fuel tanks.

Pesawat jenis ini diproduksi antara 1960 sampai 1984. Setidaknya Boeing memproduksi 1.831 unit. Dari angka itu, hanya enam unit yang masih dioperasikan di Amerika Serikat.

Maskapai yang masih menggunakan pesawat Boeing 727 itu diberi waktu satu tahun untuk memperbaiki situasi demi mengurangi potensi kecelakaan.

Hal itu dapat dilakukan dengan menonaktifkan tanki bahan bakar, atau mengubah sistem indikator isi bahan bakar.

Menurut FAA, memodifikasi ulang tanki menelan biaya 753 ribu dolar AS, sementara mendeaktivasi tanki menelan biaya 850 dolar AS. 


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews