Ternyata bukan hanya satu rudal Iran yang menghantam pesawat sipil milik Ukraine International Airlines pada Rabu (8/1) lalu.
Dari laporan New York Times (NYT) pada Selasa (14/1), ada dua rudal yang menabrak pesawat Boeing 737-800 berdasarkan rekaman kamera keamanan yang telah diverifikasi. Dari rekaman tersebut terliha dua proyektif meluncur di langit dengan perbedaan waktu 30 detik.
NYT menjelaskan, inilah alasan yang membuat transponder pesawat tidak berfungsi. Pasalnya transponder tersebut sudah mati dalam serangan pertama sebelum dihantam kembali oleh rudal lainnya.
Dalam rekaman itu juga terlihat pesawat terbakar dan berputar kembali ke bandara Teheran sebelum beberapa menit setelahnya meledak dan jatuh.
Adapun NYT menyebutkan, rekaman yang agak buram tersebut diambil dari atap sebuah bangunan di Bidkaneh, sebuah desa yang jauhnya sekitar 4 mil dari pangkalan militer Iran.
Dalam insiden tersebut, 176 orang penumpang dan awak dinyatakan tewas.
Garda Revolusi Iran (IRGC) sempat menyangkal bahwa jatuhnya pesawat tersebut karena rudalnya. Namun pada Sabtu (11/1), sebuah pengakuan muncul dari Komandan Dirgantara IRGC, Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh.
Hajizadeh mengakui salah seorang operator rudalnya salah mengira bahwa pesawat sipil tersebut merupakan pesawat musuh yang memiliki rudal jelajah.
Atas pengelakan yang sebelumnya dilakukan, alhasil ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah turun ke jalan. Menuntut agar diturunkannya rezim yang menurut mereka sudah tidak sesuai dengan hak asasi manusia.
KOMENTAR ANDA