HENDRA Setiawan dan Mohammad Ahsan adalah pasangan atlet nasional ganda putra bulutangkis termasuk dalam ranking Badminton World Federation yang bersama berjuang mengharumkan nama Indonesia di gelanggang bulutangkis mancanegara.
Mereka berdua diberi julukan The Daddies karena masing-masing sudah menjadi ayah. The Daddies begitu sakti mandraguna sehingga bahkan pernah mengalahkan The Minions: Marcus F. Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamulya.
Hendra Setiawan beragama Nasrani, sementara Muhammad Ahsan beragama Islam. Hendra punya seorang anak perempuan bernama Richelle Setiawan dan Muhammad punya seorang anak perempuan bernama Matitza Chayra Ahsan yang saling bersahabat dan kerap bersama menghadiri pertarungan The Daddies di berbagai perhelatan bulutangkis nasional maupun internasional.
Richelle & Chayra
Akun twitter @INABadminton sempat menampilkan foto Richelle dan Chayra sedang duduk bersanding sambil khusyuk berdoa bagi The Daddies yang sedang gigih bertarung melawan lawan-lawan mereka di kejuaraan bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan.
Foto dua anak gadis sedang berdoa dengan cara agama masing-masing yang saling beda memperoleh sambutan warganet luar biasa positif.
"Indonesia yang sebenarnya ya kayak gini seharusnya," tulis akun Fay.
"Persatuan Indonesia yang sesungguhnya. Bikin adem deh," tulis akun Stefany Yvonne.
"10 jempol untuk yang ambil foto ini, momen di mana kita harus menghargai perbedaan. Nice picture," tulis akun Irwansyah.
"Unity in diversity," tulis akun Panda.
"The true meaning of a picture is worth a thousand words," tulis akun Inswati Cahyani.
Dan masih banyak lagi komentar yang mengharukan tentang foto Richelle dan Chayra yang beda agama sedang berdoa bersama yang layak dipamerkan di selasar lobby markas besar Persatuan Bangsa Bangsa sebagai mahakarya foto tanpa suara namun mampu bersuara lantang tentang kerukunan antarumat beragama in action.
AONOTA
Saya tidak tahu sejauh mana Richelle dan Chayra telah menghayati Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Namun kedua anak gadis itu secara AONOTA (Action Only, No Talk) tulus dan nyata sama sekali tanpa upaya pencitraan telah mengejawantahkan makna adiluhur yang terkandung di dalam Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika menjadi kenyataan.
Kepada segenap umat beragama di planet bumi, Richelle dan Chayra telah mempersembahkan contoh suri teladan sikap dan perilaku toleransi antarumat beragama sebagai landasan utama perdamaian dunia. Terima kasih, Richelle dan Chayra!
Penulis mendambakan perdamaian dunia berlandaskan kerukunan antarumat beragama
KOMENTAR ANDA