Kasus pembatalan sepihak maskapai penerbangan kembali menimpa konsumen di Indonesia. Hal ini dialami para penumpang pesawat AirAsia QZ698 rute Jakarta-Surabaya yang harusnya berangkat hari ini. Meski akhirnya uang tiket dikembalikan, tapi ada kerugian lain yang harus ditanggung para calon penumpang.
Melalui pesan singkat, pihak AirAsia mengiri pemberitahuan adanya pembatalan penerbangan. "Urgent! Your AirAsia flight QZ698 (PNR: HVJ4GP) from CGK-SUB on 22Jan20 has been cancelled. Pls check your email for more info," demikian pesan yang diterima para penumpang.
Di antara penumpang yang terlantar akibat pembatalan tersebut terdapat analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Pangi yang berencana terbang dari Jakarta menuju Surabaya pukul 10.05 WIB, dipaksa menelan kekecewaan karena pihak maskapai membatalkan penerbangan tanpa alasan yang jelas seperti kerusakan pesawat.
"Mestinya kan bisa mereka carikan maskapai lain atau pesawat AirAsia lain, tanpa ada penambahan biaya. Ini mereka nggak mau bertanggung jawab sama sekali untuk mengakalinya," terang Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/1).
Pangi pun membandingkan kejadian yang juga pernah dialaminya saat menumpang pesawat Lion Air. Pangi menjelaskan, pihak Lion Air saat itu mau bertanggungjawab dengan menyediakan pesawat di jam lainnya, tanpa ada penambahan biaya lagi.
"Kalau ini nggak, yang batalkan mereka tiba-tiba sesuka hati. Mereka carikan maskapai Citylink, tapi harganya dua kali lipat dari harga awal AirAsia, mereka nggak tanggung jawab," tegasnya.
Pangi dan penumpang lainnya pun merasa dizolimi. Untuk memenuhi agenda yang sudah terjadwal, dan kadung kecewa serta marah, Pangi pun terpaksa putar otak dengan memilih moda transportasi lainnya yaitu kereta. Pangi pun mengaku sangat kecewa dengan maskapai penerbangan asal Malaysia itu.
Walaupun uang dikembalikan, menurut Pangi tapi waktu dan agenda seminar yang terpaksa dibatalkan tak bisa digantikan dengan materi.
"Begitu uang di-refund atau dikembalikan apakah semua selesai? Nggak cukup! mereka harus bertanggung jawab, arogansi dari AirAsia harus dihentikan," lanjut Pangi.
Untuk itu Pangi pun mendesak Komisaris dan Direksi Air Asia melakukan evaluasi dan meminta maaf agar kejadian ini tidak terulang lagi. Kemudian, harus ada sanksi yang keras dan tegas agar konsumen jangan sampai sabar dan mengalah terus.
"Kan bisa saja mereka carikan pesawat AirAsia lain, tanpa harus ada penambahan biaya tiket. Oke lah masih kita maklumi jadwal bergeser dua sampai tiga jam, tapi ini kan nggak," imbuhnya.
"Padahal kita baru pertama kali naik pesawat AirAsia ini, kita sudah trauma. Sudah kuat tekat nggak bakal naik Air Asia lagi," ketus Pangi.
KOMENTAR ANDA