Di samping mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim), Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga menggelar pameran alutsista di pelataran kantor, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (22/1).
Sembari meninjau berbagai produk alutsista buatan industri pertahanan dalam negeri, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan soal prospek alutsista Indonesia di pasar dunia.
Seperti yang diketahui, selama ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kerap melakukan kunjungan ke luar negeri. Tidak jarang, Prabowo juga membawa produsen industri dalam negeri, baik BUMN maupun swasta. Tujuannya tentu untuk mempromosikan produk alutsista dalam negeri.
Ternyata, usaha tersebut tidak sia-sia. Pasalnya, sudah ada beberapa negara yang tertarik dengan alutsista Indonesia yang tidak kalah canggih dari produk negara lain.
Dikatakan oleh Sakti, ada dua negara yang sudah memberikan kepastiannya untuk membeli produk dari industri pertahanan dalam negeri, PT Pindad. Dua negara tersebut adalah Ghana dan Filipina.
"Prospek yang sudah eksekusi tapi akan lebih besar lagi itu adalah Ghana, Afrika. Terus juga kemudian beberapa negara Afrika," ujarnya.
"Kemudian yang berikutnya (dari) ASEAN itu Filipina," lanjutnya.
Sakti menjelaskan, produk Pindad yang membuat Filipina tertarik adalah tank. Sementara untuk Ghana belum diketahui.
Ketika ditanya perihal jumlah dan nilai penjualan dari produk-produk tersebut, Sakti enggan memberi bocoran.
KOMENTAR ANDA