Sebuah fakta menarik diungkapkan oleh sebuah sebuah perusahaan keamanan cyber berbasis di Jenewa, Swiss bernama ImmuniWeb.
Sebuah tes yang dilakukan oleh ImmuniWeb mengungkapkan hanya ada tiga dari 100 bandara internasional top di dunia yang lulus pemeriksaan keamanan dasar untuk cyber.
Tiga bandara yang lulus itu adalah Bandara Internasional Schiphol di Amsterdam, Belanda; Bandara Internasional Helsinki-Vantaa di Helsinki, Finlandia,; dan Bandara Internasional Dublin di Irlandia.
Hasil tes yang juga dimuat oleh ZDNet menunjukkan, ketiganya dapat dijadikan contoh bukan hanya untuk industri penerbangan tetapi juga untuk semua industri lainnya.
Tes yang dilakukan oleh ImmuniWeb sendiri meliputi uji keamanan yang melibatkan pemeriksaan situs web publik, aplikasi seluler resmi, dan pencarian kebocoran data sensitif bandara, seperti data penumpang di layanan cloud, repositori kode publik, atau dark web.
ImmuniWeb mengungkapkan, sebanyak 97 persen bandara yang diuji memiliki masalah dalam postur keamanan cyber mereka, terutama untuk situs publik (HTTPS). Di mana hampir seluruhnya ketinggalan jaman, sebagian rentan dieksploitasi, hingga beberapa tidak memiliki enkripsi SSL.
Untuk keamanan data-data sensitif, sebanyak 66 persen bandara ternyata sudah terpapar dark web. Selain itu 87 persen bandara juga memiliki kebocoran data pada repositori kode publik. Dan, 3 persen bandara justru memiliki cloud yang tidak melindungi data-data sensitif.
Keamanan cyber untuk bandara sendiri sangat diperlukan. Beberapa kasus penyerangan terhadap keamanan cyber bandara justru sangat berisiko, terutama bagi keselamatan para penumpang.
Namun, hal tersebut jangan diindahkan karena peningkatan keamanan cyber terlalu mengocek kantong.
KOMENTAR ANDA