Amerika Serikat akan menerjunkan 20 ribu tentaranya ke Eropa dalam beberapa bulan mendatang. Diperkirakan sekitar 37.000 tentara dari 18 negara akan bergabung dalam misi pelatihan yang dipimpin Amerka Serikat ini.
Latihan perang gabungan 'Defender-Europe 20' itu dirancang untuk menguji kemampuan militer AS dalam merespons potensi konflik.
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menyatakan, bahwa pengerahan besar-besaran pasukan ini adalah untuk latihan militer dan menepis anggapan mereka sedang menjadikan Rusia sebagai target.
"Defender Europe tidak diarahkan untuk negara tertentu," kata Stoltenberg seperti dikutip dari AFP, Senin (3/2).
Latihan ini akan berlangsung pada bulan Mei dan Juni dengan lokasi utama di Jerman, Polandia dan kawasan Baltik.
Stoltenberg meyakinkan negara anggota Nato juga berharap merasa aman di wilayah perbatasannya, seperti halnya yang diinginkan Rusia.
Namun, seorang pejabat NATO mengatakan tidak bisa dipungkiri bahwa latihan itu akan bertepatan dengan peringatan ke-75 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi pada 9 Mei.
Stoltenberg terang-teragan mengatakan, AS memberi tahu Rusia dan anggota lain soal latihan ini telah sesuai dengan pedoman yang berlaku. Ini adalah pengerahan terbesar pasukan dalam 25 tahun terakhir.
"Pengerahan pasukan AS terbesar ke Eropa dalam 25 tahun terakhir," kata Stoltenberg.
Rusia dan negara-negara barat nampaknya tengah tegang. Hal ini dipicu karena Krimea dianeksasi oleh Moskow. Aneksasi Rusia terhadap Semenanjung Krimea pada 2014 telah memicu kekhawatiran bagi negara Eropa anggota NATO.
Aktivitas militer Rusia di Krimea dianggap mengancam perdamaian dan keamanan di Eropa.
KOMENTAR ANDA