Pemerintah China menyayangkan keputusan pemerintah Indonesia untuk menutup akses layanan penerbangan dari dan ke China. Kebijakan itu akan diberlakukan, Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.
Pernyataan itu langsung diungkapkan oleh Dutabesar China untuk Indonesia, Xiao Qian dalam jumpa pers di Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2).
Menurutnya, penutupan akses penerbangan hanya akan merugikan Indonesia.
"Kami sangat tidak berharap itu dampaknya," kata Xiao merujuk pada pemutusan akses penerbangan.
"Itu juga sebenarnya akan merugikan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata Indonesia itu sendiri," lanjutnya memperingatkan.
Pasalnya, selama 7 atau 8 tahun terakhir, China adalah mitra perdagangan terbesar Indonesia. Bukan hanya itu, China juga investor terbesar dan menyedia wisatawan asing terbanyak bagi Indonesia.
"Setiap tahun ada 2 juta lebih turis dari China yang datang ke Indonesia," sebutnya.
Di samping itu, Xiao juga memperingatkan Indonesia agar tidak membatasi impor pangan. Di mana sebelumnya Kementerian Perdagangan bermaksud untuk menghentikan izin sementara impor bahan makanan dan minuman dari China untuk mencegah virus mematikan, Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Xiao menjelaskan, hingga saat ini belum ada bukti yang bisa membuktikan bahwa 2019-nCoV dapat menular lewat barang. WHO pun, lanjutnya, tidak menyetujui adanya pembatasan perdagangan antara negara lain dengan China.
"Kalau Indonesia benar-benar mengambil tindakan seperti itu, akan mengakibatkan dampak yang negatif," pungkas Xiao.
KOMENTAR ANDA