post image
Ilustrasi pesawat/Net
KOMENTAR

Langkah pemerintah memberikan diskon tiket pesawat dinilai bukan kebijakan yang diinginkan rakyat saat ini. Terutama setelah dua warga Depok, Jawa Barat resmi dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19.

Begitu kata analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira saat berbincang dengan wartawan, Rabu (4/3).

Menurutnya, selain bukan kebijakan yang diinginkan rakyat, pemberian diskon pesawat justru akan memperluas potensi sebaran virus mematikan dari Wuhan, China tersebut.

"Mengambil ceruk keuntungan dengan menurunkan tiket pesawat bukan kebijakan yang bijak, karena akan memperluas penyebaran itu sendiri,” tegasnya.

Masyarakat Indonesia, sambungnya, saat ini sangat berharap ada peran pemerintah untuk melakukan sebuah kebijakan yang dapat membuat tenang dan melindungi rakyat dari virus corona.
“Prioritas utama pemerintah hendaknya membuat masyarakat tenang dengan menunjukan infrastruktur kesehatan dan tidak menganggap remeh corona," pungkasnya.

Adapun insentif berupa diskon tiket pesawat diberikan pemerintah dalam rangka memulihkan kembali sektor pariwisata yang loyo akibat virus corona.

Diskon hingga separuh harga diberikan mulai 1 Maret hingga 31 Mei 2020 untuk ke 10 destinasi pilihan.

Laporan: Jamaludin Akmal


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews